Literasi Yang Menangkap Tanda Zaman
Matimpedia.com-Berbagai bentuk aktivitas Literasi di lingkungan sekolah hari ini sepatutnya bertolak dari konteks, literasi yang tumbuh menangkap tanda zaman. Matimpedia berkesempatan baik bisa diskusi dan saling berbagi ide gagasan dengan teman-teman Bapak ibu guru di SMPN Satap Watu Mundung, Desa Golo Meni, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur tentang bagaimana metode dan “praksis” Literasi di sekolah dapat efektif terhubung atau beradaptasi dengan isu/trend perubahan sosio-teknologi, budaya yang berkembang di masyarakat saat ini.
Kegiatan ini dilaksanakan Senin 25 Maret 2024 dengan tema Sosialisasi Berbagi Praktik Baik Literasi dan Numerasi. Kegiatan ini bertujuan mendiskusikan konsep dan strategi dalam memperkuat iklim literasi dan numerasi di lingkungan SMPN Satap Watu Mundung sehingga dapat berdampak baik bagi perkembangan literasi dan numerasi siswa/i. Di lain sisi, perjumpaan ini sebagai ruang untuk merefleksi ulang praksis literasi dengan berbasis pada perubahan sosial.
Kolaborasi ini diinisiasi oleh Willy Barus, seorang teman pendidik yang juga merupakan seorang Pengajar Praktik pada program Guru Penggerak Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, sekaligus seorang yang sangat konsen dalam diskusi soal Pendidikan di Manggarai Timur bekerja sama dengan pihak SMPN Satap Watu Mundung.
Willy secara khusus membahas konsep dan metode praktis aktivitas literasi dan numerasi dari pendekatan Kurikulum Merdeka yang dapat dilakukan seorang guru di lingkungan sekolah. Saya dari Matimpedia lebih berbicara tentang desain konsep literasi di lingkungan sekolah di daerah yang sepatutnya perlu “menangkap” kebutuhan maupun tuntutan zaman.
Cuaca sosiologis pembangunan kita saat ini baik di level lokal, regional, nasional bahkan global “terseret” masuk ke dalam arus perubahan berikut: bonus demografi, sektor lapangan kerja di daerah yang bias, menjadi seorang individu generalis atau spesialis dalam pekerjaan, fenomena Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity (VUCA), skill berpikir kritis, komunikasi, kreativitas, dan kolaborasi di industri 4.0, Indonesia lagi bergerak ke arah visi Indonesia Emas 2045, dsb. Suka tidak suka, kelompok generasi pelajar di sekolah hari ini akan masuk ke dalam arus besar perubahan tersebut.
Metode dan praksis literasi di sekolah (SMP dan SMA) di Manggarai Timur hari-hari ini apakah sudah signifikan mempersiapkan para pelajar memasuki perubahan tersebut? Jangan sampai pasca sekolah, mereka “Bingung” dalam berpikir dan bertindak, mau berbuat apa. Sekolah bisa jadi tempat latihan bagi para pelajar untuk membangun keterampilan diri dan “meramu” imajinasi soal masa depan.
Matimpedia sendiri merupakan Website yang berisi opini, artikel, analisis, dan perspektif tentang kebijakan pembangunan di Kabupaten Manggarai Timur – NTT serta ruang lingkup keilmuan kebijakan publik itu sendiri. Matimpedia berupaya tampil sebagai ruang perjumpaan progresif antara teman-teman pembaca pada umumnya, ASN, legislator, pegiat civil society, para aktivis pembangunan, Pers, dan semua kalangan yang menaruh minat pada konsep dan analisis Kebijakan publik. Matimpedia berharap dapat membantu membangun insight pembaca tentang kebijakan publik, demokrasi lokal, pendidikan, dan kepemimpinan, bagaimana melihat isu-isu kebijakan pembangunan di Kabupaten Manggarai Timur dari lensa kebijakan, serta bagaimana mengambil sikap di dalam pembangunan itu sendiri.
* Lulusan Studi Kebijakan Publik, Minat Literasi, Kajian Kebijakan Publik dan Demokrasi